Konsep
Dasar Sosiologi Menurut Para Sosiolog
- G.A. Lunberg : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku sosial orang-seorang dan kelompok.
- Roucek and Warren : Sosialogi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antar manusia dalam masyarakat.
- Bierens De Haan : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia dalam masyarakat.
- Prof. Selo Soemardjan : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial,proses sosial,dan perubahan-perubahan sosial.Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur - unsur sosial yang pokok,yaitu kaidah-kaidah sosial,lembaga-lembaga sosial,kelompok - kelompok sosial,dan lapisan soial.Proses sosial adalah pengaruh timbal-balik dari berbagai segi kehidupan sosial (ekonomi dan politik,hukum,dan agama).
- Pitirim A.Sorokin : Sosialogi adalah ilmu yang me,pelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial,hubungan dan pengaruh gejala sosial dengan non sosial,dan ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.
- Auguste Comte (Bapak Sosiologi) : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat (antarndividu,antar individu dan kelompok,dan antara kelompok dan kelompok.
- Anthony Giddens : Sosiologi adalah studi tentang kehidupan sosial antar manusia, kelompok, dan masyarakat.
Hakikat Sosiologi
Hakikat sosiologi
adalah sebagai berikut :
a. Sosiologi merupakan ilmu sosial,
bukan ilmu alam atau kerohanian.
b.
Sosiologi
bersifat kategoris, bukan normatif. Artinya, sosiologi membatasi pada peristiwa
yang terjadi, bukan mengenai apa yang seharusnya terjadi. Sosiologi tidak
menetapkan arah sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberikan
petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan
bersama.
c.
Sosiologi
merupakan ilmu murni (pure science), bukan terapan. Adapun yang dimaksud pure
science adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan membentuk dan mengembangkan ilmu
pengetahuan secara abstrak serta hanya untuk mempertinggi mutu. Artinya
sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang
masyarakat dan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap
masyarakat.
d.
Sosiologi
adalah ilmu yang abstrak bukan konkret. Artinya, yang diperhatikan sosiologi
adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat.
e.
Sosiologi
bertujuan mendapatkan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari dasar yang
menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antarmanusia.
f.
Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan empiris-rasional dilihat dari metode yang digunakan.
g. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
yang umum, bukan khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala umum dan selalu
ada pada setiap interaksi antarmanusia.
Perkembangan
Sosiologi
o
Pada
Jaman Keemasan Filsafat Yunani
Pada masa ini sosiologi dipandang sebagai bagian
tentang kehidupan bersama secara filsafati. Pada masa itu Plato (429-347 SM)
seorang filasof terkenal dari Yunani, dalam pencariannya tentang makna negara
dia berhasil merumuskan teori organis tentang masyarakat yang mencakup
kehidupan sosial dan ekonomi. Plato menganggap bahwa institusi-institusi dalam
masyarakat saling bergantung secara fungsional. Kalau ada satu institusi yang
tidak jalan maka secara keseluruhan kehidupan masyarakat akan terganggu.
Seperti halnya Plato maka Aristoteles (384-322
SM) juga menganggap bawa masyarakat adalah suatu organisma hidup (seperti
pandangan kaum biologiwan) dengan basis kehidupannya adalah moral (yang baik).
Pada masa ini kaum agamawan yang berkuasa sehingga kehidupan sosial lebih diwarnai
oleh keputusan-keputusan kaum agamawan yang berkuasa.
o
Pada
Zaman Renaissance (1200-1600)
Machiavelii adalah orang pertama yang memisahkan
antara politik dan moral sehingga terjadi suatu pendekatan yang mekanis
terhadap masyarakat. Di sini muncul ajaran bahwa teori-teori politik dan sosial
memusatkan perhatian pada mekanisme pemerintahan. Sejak masa ini maka pengaruh
kaum agamawan mulai memperoleh tantangan.
o
Pada Abad
Pencerahan (abad ke 16 dan 17)
Pada masa ini muncul Thomas Hobbes (1588-1679)
yang mengarang buku yang dikena! sebagai The Leviathan. Inti ajarannya diilhami
oteh hukum alam, fisika dan matematika. Pada masa ini pengaruh keagamaan mulai
ditinggalkan dan digantikan oleh pandangan-pandangan yang bersifat hukum
sebagai kodrat keduniawiannya. Berdasar pandangan kelompok inilah kemudian
muncul suatu kesepakatan antar manusia (kelompok) yang dikenal sebagai kontrak
sosial. Pada mulanya interaksi antar manusia berada dalam kondisi chaos karena
saling mencurigai dan saling bersaing untuk memperebutkan sumber daya alam dan
manusia yang ada. Kondisi yang bersifat kodrati (sesuai dengan hukum alam) ini
kemudian dipandang akan selalu menyengsarakan kehidupan manusia. Oleh sebab itu
dibuatlah kesepakatan-kesepakatan pengaturan antar kelompok yang dapat saling
berterima dan saling menguntungkan, yang kemudian dikenal sebagai kontrak
sosial.
o
Pada Abad
Ke 18
Pada masa ini munculah John Locke (1632-1704)
yang dianggap sebagai bapak Hak Asasi Manusia (HAM). Dia berpandangan bahwa
pada dasarnya setiap manusia mempunyai hak-hak dasar yang sangat pribadi yang
tidak dapat dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara (seperti hak hidup, hak
berpikir dan berbicara, berserikat, dan lain-lain). Tokoh lain yang muncul
adalah J.J. Rousseau (1712-1778) yang masih berpegang pada ide kontrak
sosialnya Hobbes. Dia berpandangan bahwa kontrak antara pemerintah (negara?)
dengan yang diperintah (rakyat?) menyebabkan munculnya suatu kolektifitas yang
mempunyai keinginan-keinginan tersendiri yang kemudian menjadi keinginan umum.
Keinginan umum inilah yang harusnya menjadi dasar penyusunan kontrak sosial
antara negara dengan rakyatnya.
o
Pada Abad
ke 19
Abad ke 19 dapat dianggap sebagai abad mulai
berkembangnya sosiologi, terutama sesudah Auguste Comte (1798-1853) memperkenalkan
istilah sosiologi, sebagai usaha untuk menjawab adanya perkembangan interaksi
sosial dalam masa industrialisasi.
Pada masa ini sosiologi dianggap mulai dapat
mandiri. Kondisi yang baru dalam taraf mulai mandiri ini disebabkan walaupun
sosiologi sudah dapat menunjukkan adanya obyek yang dijadikan fokus pembahasan
(interaksi manusia), namun di dalam pengembangan ilmunya masih menggunakan
metode-metode ilmu-ilmu yang lain (ilmu ekonomi misalnya).
o
Pada Abad
ke 20
Baru pada abad ke 20 inilah sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri
karena:
a.
Mempunyai obyek khusus yaitu interaksi antar manusia,
b.
Mampu mengembangkan teori-teori sosiologi,
c.
Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi untuk
pengembangan sosiologi,
d.
Sosiologi menjadi sangat relevan dengan semakin
banyaknya kegagalan pembangunan karena tidak mendasarkan dan memperhatikan
masukan dari sosiologi.
Pada akhir abad ke 20 ini, maka salah satu
kelemahan (masih dianggap ketinggalan) dari sosiologi, namun yang pada saat ini
juga sudah mulai dapat dipecahkan, yaitu dalam kaitannya dengan perkembangan
dan permasalahan global. Di sini interaksi antar manusia yang dapat diamati
adalah adalah interaksi tidak langsung lewat telepon, internet, dan lain-lain
yang menghubungkan manusia yang saling berjauhan letaknya.
Objek Sosiologi
Sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek. Berikut adalah beberapa
objek sosiologi:
a. Objek Sosiologi Material
a. Objek Sosiologi Material
Mengacu pada
benda fisik, sumber daya, dan tempat yang menentukan kulturnya. Seperti rumah,
tetangga, kota/daerah, sekolah, tempat ibadah, kantor, peralatan, produk, dan
lain-lain. Semua aspek fisik tersebut menentukan perilaku dan kultur seseorang.
Contoh dari perubahan sosial karena materi adalah, karena di internet terdapat
banyak sekali terdapat materi tugas, maka siswa harus mempelajari bagaimana
cara menggunakan komputer dan internet. Lama-kelamaan internet akan menjadi kebutuhan
siswa itu walaupun untuk tujuan lain seperti berkomunikasi menggunakan jejaring
sosial. Atau masyarakat di hutan harus terbiasa menggunakan segala sesuatu dari
alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
b. Objek Sosiologi Non Material
b. Objek Sosiologi Non Material
Mengacu pada
budaya dan adat istiadat. Seperti nilai-nilai, aturan, norma, moral, bahasa,
organisasi, dan lembaga. Misalnya, konsep dari suatu agama melahirkan suatu
aturan, nilai, moral, bahasa, dan etnis yang disesuaikan dengan agama yang
dianut.
c. Objek Sosiologi Formal
Objek formal
sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia
serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakata
d. Objek Sosiologi Budaya
d. Objek Sosiologi Budaya
Objek budaya
salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
e. Objek Sosiologi Agama
e. Objek Sosiologi Agama
Pengaruh
dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat,
dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar