1. Judu Resensi : Kisah
Hidup Perjalan Habibie & Ainun
2.
Identitas Buku :
a.
Judul Buku :
Habibie & Ainun
b. Pengarang : Bacharuddin
Jusuf Habibie
c.
Penerbit : PT. THC Mandiri
d. Tahun Terbit : 2010
e.
Tempat
Terbit : Jakarta
f.
ISBN : 978-979-1255-13-4
g. Ukuran/Tebal : 14 cm x 21 cm
h. Harga buku : Rp. 79.000,00
i.
Jumlah
Halaman : xxi + 323 halaman
j.
Jenis Cover : Soft Cover
3. Ringkasan/Sinopsis :
Dalam buku ini dikisahkan bagaimana Pak Habibie tertarik pada Bu Ainun, kisah
pacaran mereka yang singkat dan berujung pada pernikahan. Selanjutnya kita
dapat mengetahui episode kisah hidup Pak Habibie (yang tentunya dalam setiap
tahapan kehidupannya tak lepas dari peranan Bu Ainun).
Mulai dari
pasangan baru dengan gaji yang pas-pasan di Jerman, namun kesulitan-kesulitan
di awal pernikahan mereka membuat mereka bertambah saling memahami.Menghadapi
kehidupan yang keras,Bu Ainun tak mengeluh, bahkan senantiasa menyambut Pak
Habibie dengan pandangan dan senyuman yang menentramkan. Dan berkali-kali Pak
Habibie menyebutkan dalam buku ini bahwa pandangan dan senyuman Bu Ainun
senantiasa membuatnya terpukau dan dirindukannya.
Ketika
Pak Habibie mengalami masalah dalam penyelesaian doktoralnya dan merasa kerja
kerasnya sia-sia, namun Bu Ainun memberikan motivasi dan saran untuk
menyelesaikan masalahnya. Atas saran dari Ibu Ainun inilah, masalahpun dapat
terpecahkan. Pak Habibie merasa Bu Ainun adalah ilham untuknya, oleh karena itu
anak pertama mereka diberi nama Ilham. Di sini, saya sangat salut sekali dengan
kecerdasan Bu Ainun yang memahami persoalan yang menimpa suaminya dan dapat
memberikan solusi. Dan apapun yang terjadi Pak Habibie senantiasa
mengkonsutasikannya dengan Bu Ainun. Juga pernyataan Pak Habibie karena
Aninunlah sesuatu yang tidak mungkin ia lakukan jika Ainun merasa mungkin untuk
dilakukan maka Pak Habibie akan yakin dapat membuat sesuatu yang tidak mungkin
itu menjadi mungkin. Ketika anak kedua lahir, maka kebutuhan semakin besar Bu
Ainun memutuskan untuk bekerja menjadi dokter anak(atas dukungan Pak Habibie),
akan tetapi akhirnya harus melepaskan pekerjaannya karena anaknya sakit dan
merasa bersalah tidak dapat merawat anaknya. Meskipun pada akhirnya Bu Ainun
memutuskan menjadi Ibu rumah tangga namun Bu Ainun tetap dituntut untuk dapat
mengikuti perkembangan karier Pak Habibie sehingga masih tetap dapat memberikan
masukan-masukan kepada Pak Habibie.Apalagi setelah kembali ke tanah air, bu
Ainun disibukkan untuk mendampingi Pak Habibie juga membuat kegiatan di
lembaga-lembaga yang dipimpin oleh suaminya dan juga mengepalai berbagai
yayasan. Jabatan yang diemban Pak Habibie tak membuat Bu Ainun berubah, malah
mereka semakin tidak dapat dipisahkan dimana ada Pak Habibie disitu ada Bu
Ainun. Sampai ketika bu Ainun sakit dan meninggal, Pak Habibie merasa bahwa ia
dan Ainun maninggal karena diikat oleh cinta yang murni, suci, sejati, sempurna
dan abadi.
4. Nilai – nilai yang terkandung dalam
Novel Habibie & Ainun adalah :
a. Nilai Agama :
- Kami berkeyakinan bahwa untuk cinta yang murni , suci, sejati, sempurna dan abadi kami, Allah SWT selalu akan mendampingi kami dalam perjalanan membangun keluarga sakinah
- Saya memeluknya sambil memanjatkan doa bersama membaca Al Faatihah
- Mereka memang ada dari komunitas pesantren yang kami undang termasuk jamaah pengajian yang selama ini di selengarakan Ainun secara rutin di rumah kami.
b. Nilai Budaya
- Resepsi menurut budaya Gorontalo dilaksanakan. Ainun berbusana Gorontalo dengan hiasan rambut yang sangat ketat dan berat.
c. Nilai
Pendidikan :
- Habibie melanjutkan sekolahnya di Jerman
5. Komentar
saya terhadap buku ini layak untuk dibaca karena didalamnya tidak hanya
membahas soal kisah cinta Habibie dan Ainun saja, tapi juga
membahas tentang kehidupan yang harus banyak bersyukur dan rela menyerah untuk
mendapatkan sesuatu yang diinginkan. selain itu novel ini juga membahas tentang
negara Indonesia, yang bisa membuat kita lebih mempunyai jiwa nasionalisme.
DAFTAR
PUSTAKA :
Jusuf
Bachhruddin Habibie. 2010. Habibie dan
Ainun. Jakarta : HTC Mandiri
(resensi ini
saya buat ketika saya Ujian Praktek Bahasa Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar