Selamat Datang Di Blog Dian Rahmawati
Mickey Mouse

Selasa, 16 Juni 2015

Penelitian Permasalahan Sosial



Tugas Penelitian Permasalahan Sosial
“Pengangguran”


Disusun Oleh :

1.     Dian Rahmawati     ( 12213380 )
2.     Fannesa William A  ( 13213209 )
3.     Nani Nuraeni            ( 16213334 )
4.     Ria Setiorini              ( 17213552 )
5.     Ridha Aulia R           ( 17213617 )
6.     Sasikarani                 ( 13213209 )

2 EA 30

Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
2014/2015



KATA PENGANTAR

            Puji syukur mari kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa . Karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGANGGURAN’’. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan tugas makalah ini guna dalam pemenuhan nilai dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang sudah memberikan kontribusi baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
            Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah kami,karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
            Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu penulis sangat ,mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah. Penulis pun berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bekasi, 5 Juni 2015


Penyusun

                  

DAFTAR ISI
                                                                                                          Halaman
KATA PENGANTAR           …………………………………………………………        i
DAFTAR ISI              …………………………………………………………………        ii
BAB 1 PENDAHULUAN                …………………………………………………        1
1.1. Latar Belakang Masalah              ………………………………………................        1
1.2. Rumusan Masalah            …………………………………………………………        2
1.3. Tujuan Penulisan              …………………………………………………………        2
1.4. Manfaat Penulisan           …………………………………………………............        2
BAB 2 PEMBAHASAN       …………………………………………………………        3
      2.1  Pengertian Pengangguran       ………………………………………………….......        3
      2.2  Penyebab Pengangguran         ………………………………………………….....        4
      2.3  Macam – Macam Pengangguran         ………………………………………….....        5
2.3.1. Berdasarkan Jam Kerja             ………………………………………..............        5
2.3.2. Berdasarkan Penyebab Terjadinya        …………………………………...........        5
2.4  Tingkat Pengangguran di Indonesia   …………………………………………..............        6
2.5  Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat        ……………......................        7
BAB 3 DESKRIPSI LOKASI          ………………………………………………....         8
BAB 4 HASIL PENELITIAN          ………………………………………………....          9
4.1  Cara – Cara Mengatasi Pengangguran      …………………………………         9
4.2  Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP)  …………......         9
4.3   Kebijakan Pemerintah Dalam Pengatasi Pengangguran  ……………............        10
BAB 5 PENUTUP     ………………………………………………………………....        12
5.1  Kesimpulan           ………………………………………………………...         12
5.2  Saran                     …………………………………………………………       12
DAFTAR PUSTAKA                        …………………………………………………..       13



BAB 1
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah bagi orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran juga bisa diartikan sebagai seseorang yang telah mencapai usia tertentu yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan agar memperoleh upah atau keuntungan. Pengangguran dapat diakibatkan oleh berbagai hal seperti kurangnya lapangan pekerjaan atau sedikitnya kesempatan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain


1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diambil beberapa permasalahan yang akan di bahas, ialah sebagai berikut:
a.       Apa yang dimaksud dengan pengangguran ?
b.      Apa penyebab dari timbulnya pengangguran ?
c.       Apa macam-macam dari pengangguran ?
d.      Bagaimana tingkat pengangguran di Indonesia ?
e.       Apa dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat ?


1.3  Tujuan Penulisan
Dari rumusan permasalahan diatas, kami mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu :\
a.       Untuk mengetahui arti dari pengangguran.
b.      Untuk mengetahui penyebab dari timbulnya pengangguran.
c.       Untuk mengetahui macam-macam dari pengangguran.
d.      Untuk mengetahui tingkat pengangguran di Indonesia.
e.       Untuk mengetahui dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat.

1.4  Manfaat Penulisan
a.       Dapat mengetahui arti dari pengangguran.
b.      Dapat mengetahui penyebab dari timbulnya pengangguran.
c.       Dapat mengetahui macam – macam pengangguran.
d.      Dapat mengetahui tingkat pengangguran di Indonesia.
e.       Dapat mengetahui dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat.



BAB 2
PEMBAHASAN

2.1                 Pengertian Pengangguran

Tiap negara dapat memberikan definisi yang berbeda mengenai definisi pengangguran. Nanga (2005: 249) mendefinisikan pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Dalam sensus penduduk 2001 mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan (BPS, 2001: 8).
Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Selanjutnya International Labor Organization (ILO) memberikan definisi pengangguran yaitu:
a.       Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta sedang mencari pekerjaan.
b.      Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan (BPS, 2001: 4).
Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyatakan bahwa:
a.       Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan lain.
b.      Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain (BPS, 2000: 14).
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.


2.2           Penyebab dari Timbulnya Pengangguran

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerjatidak sebanding dengan jumlahlapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalamperekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah social lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlahangkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara


2.3               Macam – Macam Pengangguran

2.3.1. Berdasarkan Jam Kerja, dibagi menjadi :
a.       Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu
b.      Pengangguran Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c.       Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh – sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapatkan pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

2.3.2. Berdasarkan Penyebab Terjadinya, dibagi menjadi :
a.       Pengangguran Friksional (Fictional Unemployment) adalah penggangguran yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan pekerja untuk mencari pekerjaan.
b.      Pengangguran Struktural (Structural Unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pembuka lapangan pekerjaan.
c.       Pengangguran Teknologi (Technology Unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan oleh perkembangan teknoloi.
d.      Pengangguran Kliknikal adalah pengangguran yang disebakan oleh kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahan tidak mampu menamoung semua pekerja yang ada.
e.       Pengangguran Musiman adalah pengangguranakibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya terjadi pada bidang pertanian dan perikanan.
f.       Pengangguran Setengah Menganggur adalah pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja dibawah jam normal ( sekitar 7 – 8 jam/hari)
g.      Pengangguran Keahlian adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian
h.      Pengangguran Total adalah pengangguran yang benar – benar tidak mendapat pekerjaan, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya peluang untuk menciptakan lapangan kerja.

  

2.4                Tingkat Pengangguran di Indonesia

Sejak 1997 sampai 2003, angka pengangguran terbuka di Indonesia terus menaik, dari 4,18 juta menjadi 11,35 juta. Didominasi oleh penganggur usia muda. Selain usia muda, pengangguran juga banyak mencakup berpendidikan rendah, tinggal di pulau Jawa dan berlokasi di daerah perkotaan. Intensitas permasalahan juga lebih banyak terjadi pada penganggur wanita dan pengaggur terdidik.
Pengangguran dan setengah pengangguran merupakan permasalahan di muara yang tidak bisa diselesaikan pada titik itu saja, tapi juga harus ditangani dari hulu.Sektor di hulu yang banyak berdampak pada pengangguran dan setengah pengangguran adalah sektor kependudukan, pendidikan dan ekonomi.
Ada tiga asumsi yang menjadi harapan untuk menurunkan pengangguran dan setengah pengangguran. Pertama, pertumbuhan tenaga kerja rata-rata pertahun dapat ditekan dari 2,0 persen pada periode 2000-2005 menjadi 1,7 persen pada periode 2005-2009. Demikian juga pertumbuhan angkatan kerja, dapat ditekan menjadi 1,9 persen pada periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang mencapai 2,4 persen. Kedua, dapat ditingkatkannya pertumbuhan ekonomi menjadi 6,0 persen pada periode 2005-2009 dari periode sebelumnya yang hanya mencapai 4,1 persen. Ketiga, transformasi sektor informal ke sektor formal dapat dipercepat baik di daerah perkotaan maupun pedesaan terutama di sektor pertanian, perdagangan, jasa dan industri.


2.5                Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat
Tingginya tingkat pengangguran dalam sebuah perekonomian akan mengakibatkan kelesuan ekonomi dan merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan masyarakat. Dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini:
a)      Pendapatan Per Kapita
Orang yang menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehingga hidupnya akan membebani orang lain yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan per-kapita. Dengan kata lain, bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah pendapatan per kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang masih bekerja tetap.

b)      Pendapatan Negara
Orang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji, Upah/gaji tersebut sebelum sampai di tangan penerima dipotong pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak ini merupakan salah satu sumber pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang yang bekerja maka pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung berkurang.

c)      Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban psikologis yang ditanggungnya. Orang yang memiliki pekerjaan berarti ia memiliki status sosial di tengah-tengah masyarakat. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama akan merasa rendah diri (minder) karena statusnya yang tidak jelas.

d)     Munculnya Biaya Sosial
Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan pengeluaran berupa biaya-biaya sosial seperti biaya pengadaan penyuluhan, biaya pelatihan, dan biaya keamanan sebagai akibat kecenderungan meningkatnya tindak kriminalitas.




BAB 3
DESKRIPSI LOKASI

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan. Kelurahan Bahagia termasuk salah satu kelurahan di Kabupaten Bekasi dengan luas wilayah ± 618 ha. 
Secara geografis, Kelurahan Bahagia berbatasan langsung dengan Kebalen disebelah timur, Kaliabang Tengah disebelah barat, Teluk Pucung disebelah selatan , dan Babelan Kota disebelah utara.
Jumlah penduduk di Kelurahan Bahagia ±40.889 0 orang. Sebagian besar penduduk Kelurahan Bahagia ini bermata pencaharian sebagai pegawai swasta, namun ada pula yang sebagai pegawai negeri dan juga wiraswasta.


BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1                           Cara - cara Mengatasi Pengangguran
Untuk itu perlu diupayakan cara mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut:
·         Mendorong majunya pendidikan
·         Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan keterampilan seperti tuntutan industri modern.
·         Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan.
·         Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal.
·         Meningkatkan usaha trasmigasi.
·         Meningkatkan pembangunan dengan system padat karya.
·         Mengidentifikasikan program keluarga berencana.
·         Membuka kesempatan ke luar negeri.

4.2                            Penanggulangan Pengangguran Secara Lokal yang Terdapat di        
    Derah Penelitian.
a.       Mendirikan Koperasi
Koperasi Makmur Mandiri
Merupakan lembaga keuangan non Bank yang didirikan berdasarkan Badan Hukum Koperasi Nomor 18 / 518 / SK / UMKM / 2009 tepatnya pada tanggal 16 Juni 2009 dengan bidang usaha “Simpan Pinjam”
Produk – produk Koperasi Makmur Mandiri :
·         Simpanan / Tabungan
·         Pinjaman
·         Kredit Usaha

b.      Memperbanyak Balai Pelatihan Kerja
Balai Latihan kerja atau BLK adalah prasarana dan sarana tempat pelatihan untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami keahlian di bidang masing – masing.

c.       Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
Dari koperasi seseorang bisa meminjam uang, lalu uang tersebut bisa digunakan untuk berwiraswasta seperti membuka bengkel dan warung.

d.      Mendorong majunya pendidikan
Dengan menciptakan program – program di bidang pendidikan misalnya adanya program pendidikan gratis sehingga anak – anak usia sekolah dapat bersekolah.

e.       Menciptakan program Keluarga Berencana (KB)


4.3                              Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP)
Berdasarkan kondisi diatas perlu dilakukan Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP) dengan mengerahkan semua unsur-unsur dan potensi di tingkat nasional dan daerah untuk menyusun kebijakan dan strategi serta melaksanakan program penanggulangan pengangguran. Salah satu tolok ukur kebijakan nasional dan regional haruslah keberhasilan dalam perluasan kesempatan kerja atau penurunan pengangguran dan setengah pengangguran.
Gerakan tersebut dicanangkan dalam satu Deklarasi GNPP yang diadakan di Jakarta 29 Juni 2004. Lima orang tokoh dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perwakilan pengusaha, perwakilan perguruan tinggi, menandatangani deklarasi tersebut, merekaadalah Gubernur Riau H.M. Rusli Zainal; Walikota Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung H. Zulkarnaen Karim; Palgunadi; T. Setyawan,ABAC; pengusaha; DR. J.P. Sitanggang, UPN Veteran Jakarta; Bambang Ismawan, Bina Swadaya, LSM; mereka adalah sebagian kecil dari para tokoh yang memandang masalah ketenagakerjaan di Indonesia harus segera ditanggulangi oleh segenap komponen bangsa.
Menurut para deklarator tersebut, bahwa GNPP ini dimaksudkan untuk membangun kepekaan dan kepedulian seluruh aparatur dari pusat ke daerah, serta masyarakat seluruhnya untuk berupaya mengatasi pengangguran.
Dalam deklarasi itu ditegaskan, bahwa untuk itu, sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebaiknya segera dibentuk Badan Koordinasi Perluasan Kesempatan Kerja.
Kesadaran dan dukungan sebagaimana diwujudkan dalam kesepakatan GNPP tersebut, menunjukan suatu kepedulian dari segenap komponen bangsa terhadap masalah ketenagakerjaan, utamanya upaya penanggulangan pengangguran. Menyadari bahwa upaya penciptaan kesempatan kerja itu bukan semata fungsi dan tanggung jawab Depatemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita semua, pihak pemerintah baik pusat maupun daerah, dunia usaha, maupun dunia pendidikan. Oleh karena itu, dalam penyusunan kebijakan dan program masing-masing pihak, baik pemerintah maupun swasta harus dikaitkan dengan penciptaan kesempatan kerja yang seluas - luasnya.

4.4                             Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
Kondisi Indonesia masalah pengangguran harus dapat diatasi dengan berbagai upaya. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2. Sebagai solusi pengangguran berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuh, untuk itu diperlukan kebijakan yaitu :
a.       Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya. Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
b.      Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
c.       Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
d.      Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
e.       Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
f.       Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
g.      Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
h.      Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil.Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
i.        Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi.Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
j.        Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif




 
  
BAB 5
PENUTUP

5.1        Kesimpulan

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.


5.2                     Saran

Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar